Wakil Ketua Bidang Tabligh Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) Kalimantan Tengah, Syairi Abdullah, menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat agar senantiasa waspada terhadap potensi gangguan yang dapat merusak harmoni kehidupan beragama di Bumi Tambun Bungai. Menjelang perayaan Natal 2024 dan Tahun Baru 2025, ia menekankan pentingnya menjaga toleransi dan kerukunan.
“Kami mengingatkan semua pihak untuk tetap waspada terhadap kemungkinan adanya provokasi yang dapat memicu intoleransi dan radikalisme, yang bisa mengganggu kedamaian di Kalimantan Tengah,” ujar Syairi, Jumat (13/12/2024).
Syairi optimistis perayaan Natal dan Tahun Baru di Kalimantan Tengah akan berlangsung aman dan damai. Keyakinan ini, menurutnya, didasarkan pada keragaman masyarakat Kalimantan Tengah yang hidup rukun dalam semangat filosofi Huma Betang, sebuah nilai lokal yang menekankan pentingnya toleransi dan kebersamaan.
“Kalimantan Tengah ini ibarat miniatur Indonesia, dengan keberagaman suku dan agama yang hidup harmonis. Prinsip di mana bumi dipijak, di situ langit dijunjung menjadi pedoman bersama masyarakat di sini,” katanya.
Ia juga menegaskan pentingnya menjaga keberagaman ini agar Kalimantan Tengah terus menjadi daerah yang diberkahi, baik oleh sesama manusia maupun Tuhan. “Momentum Natal adalah salah satu kesempatan untuk memperkuat toleransi dan saling menghormati,” tambahnya.
Lebih jauh, Syairi menekankan bahwa semua warga negara Indonesia berhak merayakan hari besar keagamaan mereka tanpa gangguan. “Kita berharap tidak ada larangan ibadah di Kalimantan Tengah seperti yang pernah terdengar di daerah lain. Ini sesuai dengan nilai Pancasila, terutama sila pertama, yang menekankan pentingnya kehidupan beragama dalam bingkai toleransi,” tegasnya.